Penjubahan Tingkat 1 |
Jalan pagi angkatan @MX Mall |
- Pra Paskalianus – keuskupan Sintang
Paska adalah anggota Juntos Pandemos generasi muda, yakni kelahiran 1989, tepatnya pada
tanggal 18 Maret, tepat pada masa prapaska. Ia berasal dari Putussibau KALBAR.
Meski ia masih muda, namun ia memiliki talenta yang sangat beragam, seperti
musik, olahraga, dsb. Ia memiliki tingkat kejahilan paling tinggi di antara
kami, sehingga dalam acara angkatan, ia kerap menjadi sumber petaka, bencana,
dan ancaman bagi teman-teman lain. Namun sosok diri Paska dasarnya merupakan pribadi
yang menyenangkan. Bila ada acara di seminari, bisa dipastikan ia akan tampil
dengan organ tunggalnya untuk mengibur kami. Lagu-lagu yang biasa dibawakannya
adalah Mak Odong dan Kayu Ara, lagu-lagu khas permainan
daerah KALBAR yang liriknya berisikan pantun-pantun ceria. Yah..., memang harus
diakui bahwa Paska ini adalah teman kami yang hidupnya paling membahagiakan,
seolah-olah tidak punya musuh di dunia. Seumur hidup, kami pun belum pernah
melihat Paska ini marah. Memang anak ini panjang anunya, eh..., sabarnya
maksudnya. Oh iya, selain bermusik, hobi lainnya adalah makan. Ia adalah jenis
pemakan segala sama seperti Niko. Salah satu makanan kudapan favoritnya adalah
biskuit kabin atau roti tawar yang diaduk sampai hancur dengan air, lalu diberi
gula serta susu coklat cair. Saking enaknya makanan ini, bahkan anjing-anjing
di seminari pun juga sangat menyukainya. *Lho?
Ini makanan anjing kah?*
- Fidelis Jiran – keuskupan Sintang
Jiran adalah salah satu intelektual dalam angkatan
kami. Ia berasal dari Beragah (Deelai) – Sintang KALBAR dan lahir tanggal 1 September 1987.
Bila ia sudah berbicara mengenai suatu hal yang disenanginya, ia bisa sangat
meledak-ledak dalam mengungkapkannya. Bahkan ia bisa sangat betah berlama-lama
menguraikannya. Sampai-sampai ketika ia berbicara di depan forum akademis atau
di depan umum, hanya ada 2 kemungkinan ia akan menyelesaikan uaraiannya, yakni
bila ia diberhentikan secara paksa atau memang semua idenya sudah habis
dikeluarkan. Tapi untuk kemungkinan kedua, anda harus memiliki kesabaran
tingkat dewa. Tema perbincangan favoritnya adalah mengenai tema-tema sosial
kemasyarakatan. Maka tak heran karena kepiawaiannya bersilat lidah serta
ditunjang dengan kebiasaannya berpakaian rapi, ia mendapat julukan sebagai
CALEG alias calon legislatif. Konon, ia memang memiliki tekad kuat untuk
memajukan daerah tempat tinggalnya di Sintang sana. Bila baru pertama
mengenalnya, ia terkesan cuek dan angkuh. Tetapi bila sudah lama mengenalnya,
anda akan mengenangnya sebagai pribadi yang enak diajak bercanda dan hangat. Oh
iya, Jiran ini termasuk manusia ajaib. Ajaibnya adalah demikian, meski ia
sering makan dengan porsi banyak, namun hebatnya perutnya tidak pernah
buncit-buncit. Entah metabolisme tubuh macam apa yang dimilikinya. Namun jelas-jelas,
metabolisme tubuh demikian itu membuat banyak orang iri, termasuk saya.
*Hiks.., hiks.., hiks..*
Ki-ka: Jiran, Paska |
- Fransiskus Xaverius Primantoro – keuskupan Malang
Nama pemberian orangtuanya sangat indah, sayang
kemudian berubah secara tragis menjadi Torman atau Toro (huruf O dibaca seperti
pada kata botol). Namun demi kepantasan, ia biasa dipanggil Prima. Ia lahir
tanggal 13 Mei 1988 dan merupakan penduduk asli Promasan Rt. 69 Rw. 33, Desa
Banjaroyo, Kec. Kalibawang, Kulon Progo – DIY
55672. Prima ini adalah sosok yang usil, usreg, namun kreatif (meski kadang tidak jelas). Ia sejenis manusia
seperti Paska, namun dengan kadar alkohol yang lebih tinggi dan berbahaya.
Kekhasan dalam diri Prima yang tak dapat dilupakan adalah gayanya menari. Gaya
menarinya sesungguhnya biasa-biasa saja, bahkan cenderung kaku patah-patah,
yakni gaya bebek adus kali (bebek
mandi di sungai). Namun yang ajaib adalah, meski kita memutar lagu apa saja,
dari dangdut, campursari, disko house-music,
musik daerah flores atau kalimantan, tetapi gaya tarian yang keluar selalu sama
saja, yakni gaya bebek adus kali!! Entah
setelan pabriknya memang demikian atau ada misteri besar di balik gaya tarian
itu, tak ada satu pun yang tahu. Tetapi kalau bisa, saya mau tahu siapa yang
mengajarkan tarian itu pertama kali kepada Prima. Kalau ketemu, akan saya
marahi habis-habisan orang itu. Alasannya sederhana, saya sudah bosan lihat
gaya tarian ittuuu!!!!! Jhaha!! Oh iya, Prima ini adalah ketua angkatan kami
yang terakhir di tingkat empat. Keberhasilan yang patut diingat adalah membawa
kami dalam acara perpisahan di Batu. Terima kasih Prima (dan Paska serta Jemmy)
atas kerja kerasnyyaaa.... Kami rasa itu setimpal dengan kerja keras angkatan
buat skripsimu, Prim. Jhaha!!! *kabuurrr....*
- Stefanus Jemmy Fantaw – keuskupan Malang
Jemmy adalah teman di angkatan kami dengan basis
fans yang paling banyak, bahkan sudah ada beberapa kantor cabang yang tersebar
di berbagai keuskupan. Ia sendiri suka memproklamirkan diri sebagai orang yang
imut. Tapi bagaimana bisa tidak imut, bila tokoh idolanya sampai saat ini saja
masih si Doraemon dan Winnie The Pooh. *Alamaakk*
Ia lahir tanggal 01 Juni 1987 dan sampai sekarang bertempat tinggal di Wendit –
Malang, putra Paroki St. Albertus de Trapani – daerah Blimbing. Jadi di antara
kami semua, rumah Jemmy adalah yang paling dekat. Maka tak heran, bila setiap
seminggu sekali, mama Jemmy yang baik selalu datang ke seminari untuk
menjalankan jasa laundry pribadi bagi putranya tersayang ini. Melihat kenyataan
ini, kita dapat semakin yakin bahwa kasih ibu itu sangat luar biasa,
sebagaimana ditunjukkan oleh mama Jemmy ini. *terharu* Oh iya, Jemmy ini merupakan pasangan setia Kiki, si master chef ala kuli. Di mana ada Kiki,
di situ pasti ada Jemmy. Bahkan, kalau salah satu dari mereka masuk ke toliet,
pasti yang lainnya berjaga di depan pintu toliet. Jadi, kayak grup cewek gitu,
yang suka jaga pintu toilet temannya biar tidak ada yang bisa mengintip. *Astajiimmm..., memang siapa yang mau
ngintip??* Hmm..., satu yang perlu dicatat, bahwa prestasi Jemmy yang
paling hebat bagi angkatan adalah menjadi bendahara acara perpisahan kami. Saya
tahu sendiri betapa repotnya ia mengurus uang yang tidak seberapa itu untuk
akhirnya cukup bagi rangkaian kegiatan kami. Maka untuk pengorbanannya yang
besar untuk angkatan, kita patut acungkan jempol kita. *two thumbs up* *trus langsung
tunjuk Jemmy jadi bendahara reuni Samarinda 2017* Jhaha!!
Ki-ka: Prima, Jemmy |
- Marselus Andi – keuskupan Pontianak
Nama panggilannya adalah Andi, tetapi dikenal juga
dengan sebutan Pak Uda. Ia lahir tanggal 16 Januari 1985 dan bertempat tinggal
di Salahtiga Kec. Mandor Kab. Landak, Paroki St. Kristoforus – Sungai Pinyuh
KALBAR. Ia adalah frater putra daerah dari Keuskupan Agung Pontianak. Di antara
kami, Andi adalah frater paling baik hati. Ia mudah sekali diajak bercanda dan
dimintai tolong. Tapi awas, jangan sampai ia dibiarkan memegang mandau (senjata
khas suku Kalimantan). Karena bila sudah demikian, dengan segera ia akan
memeragakan tari daerah suku Kalimantan, “Mengayau” (tradisi memotong kepala musuh
dengan mandau). Namun ia mengaku tidak
pernah memotong kepala manusia, hanya pernah sekali memotong kepala anjing dan
dua kali memotong kepala ayam. Itupun karena diminta tolong oleh ibunya dan
ketika ada acara angkatan di Giovanni. Tidak lebih!! Meski kelihatannya Andi
berperawakan kecil, namun siapa sangka otaknya cukup cerdas. Ia terkenal
sebagai filosof mazhab Armadian (penganut filosof Armada Riyanto) karena hanya
dia saja yang bisa mengimbangai jalan pikir prof. Armada Riyanto. Beberapa kali
celetukannya di kelas yang tampaknya ngawur, ternyata sesuai dengan jawaban
Prof. Armada. Namun di sisi lain, bila melihat skripsinya, ia juga merupakan
teolog handal di bidang perkawinan. Namun sehandal-handalnya dalam teologi
hukum perkawinan, besok kalau jadi imam jangan mencoba mempraktekkan teori ratum et consummatum. Jhaha!! Dalam hal
teologi perkawinan, Andi memang benar-benar luar biaasssaaa.....
- Werenvridus Sadan – keuskupan Pontianak
Sadan ini termasuk golongan tua dalam angkatan
kami. Ia lahir pada tanggal 1 Agustus 1983 dan bertempat tinggal di Ds.
Mentawai Tekam, Kec. Belitang Hilir, Sei Ayak, Kab. Sekadau, Paroki Santa Maria
Diangkat ke Surga – Sei Ayak KALBAR. Bersama Andi, Sadan adalah tim duet
Pontianak paling kompak sejagat raya (amin
ya rohbal alamin). Sadan sendiri adalah olahragawan terkenal di angkatan
kami. Mulai dari olahraga voli, sepak bola, sampai adu kelereng sangat
dikuasainya. Konon di kampungnya, ia adalah atlet voli paling laris diundang di
acara kawinan (hah, apa hubungannya?). Namun wajahnya yang terkesan sendu
(maaf, sendu bukan berarti seneng duit) menyiratkan betapa berat tapa dan puasa
yang dijalaninya. Maklum, ia dulu adalah mantan Passionis, yang namun akhirnya
bertobat dan masuk menjadi calon imam diosesan untuk Pontianak. Memang benar
kalau teman satu ini kuat tidak makan atau minum seharian, tetapi dia paling
tidak kuat untuk tidak merokok seharian. Jadwalnya membeli rokok setiap hari
itu sesudah makan malam komunitas. Dapat dipastikan sesudah makan malam, ia
akan menyambar sepedanya untuk segera ke warung “Mama Panas” a.k.a. Hot Mom
depan seminari dan membeli rokok. Dalam hal ini, saya adalah saksi hidup karena
sudah hampir setiap malam saya berpapasan dengannya. Dia mengaku kalau kuat
hidup tidak menikah, tetapi tidak kuat bila hidup tidak merokok. Alamaakkk, yang bener aja kau dan...
Ki-ka: Sadan, Andi |
Jalan pagi angkatan @Matos |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar